[There are no radio stations in the database]

Tiga Kandang Terbakar, 5.000 Ayam Mati, Kerugian Rp 700 Juta

Written by on 10 July 2015

MAJALENGKA,(PRLM).- Tiga kandang ayam milik Radi (60) warga Kelurahan Cigasong, kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka di Blok Sangraja, desa setempat hangus terbakar bersama 5.000 ayam yang baru empat hari dikandang, Kamis (9/7/2015).

Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, hanya kerugian ditaksir mencapai Rp 700.000.000. Sumber api diperkirakan berasal dari drum pemanas ayam yang ada dikandang.Tim pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian untuk melakukan pemadaman setengah jam kemudian, namun kandang sudah luluh lantak karena cepatnya api akibat hembusan angin.

Sejumlah warga yang berada di lokasi kejadian berupaya melakukan pemadaman dengan alat seadanya yang kebetulan di lokasi tersebut ada aliran air dari sungai Cideres, namun tak berhasil.

Menurut keterangan Asep Roni (40), anak pemilik kandang, musibah kebakaran tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 10.00 WIB disaat empat pekerja sedang tidak berada di tempat. Sedangkan kebakaran mulai diketahui oleh warga yang kebetulan melintas ke lokasi kandang.

Sumber api diperkirakan berasal dari letupan api pemanas yang berasal dari arang yang disimpan di sejumlah drum yang berada di salah satu kandang. Letupan api tersebut diperkirakan keluar dan membakar gabah, apinya merempet ke sejumlah tempat hingga menghanguskan dua kandang lainnya yang tempanya saling berhimpitan.

“Letupan api dari arang itu muncul diduga karena angin berhembus cukup kencang, percikannya jatuh ke dedak alas ayam sehingga api sangat musah menyebar, hingga meluluhlantakan semua kandang ayam,” ungkap Asep Roni.
Jarak antar kandang tersebut menurutnya hanya sekitar setengah meteran saja, tak heran bila api dengan mudah menjalar ke kandang lainnya. Akibatnya ayam yang baru empat hari dikandang, serta pakan yang tersimpan di luar kandang seluruhnya hangus terbakar hingga tak tersisa.

“Tungku pemanas disetiap kandang tersebut jumlahnya cukup banyak, karena selama setenga bulanan ayam harsu terus menerus mendapatkan penghangat, setelah itu baru pemanas hanya dilakukan pada malam haru. Karena banyaknya api untuk pemanas ayam, tak heran bila api mudah membakar seluruh pasilitas yang ada di sekitarnya. Tidak ada barang yang sempat kami selamatkan,” ungkap Asep Roni ditemui di lokasiekjadian.

Akibat hembusan angin yang sangat kencang, sialalatu (sunda) beterbangan ke atas, hingga satu pohon mahoni yang yang berada di pinggir jalan raya Maja-Majalengka berjarak sekitar 500 meteran dari lokasi kejadian ikut terbakar. Api membakar hampir seuluruh batang pohon karena pohon ditumbuhi kadaka.

Warga yang ada disekitar lokasi kejadian berupaya melakukan opemadaman dengan menggunakan alat seadanya khawatir ikut membakar kabel listrik yang hampir menempel ke pohon. Namun Beruntung api dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran yang kebetulan melintas.

Kapolres Majalengka Ajun Komisaris Besar Polisi Yudhi Sulistio Wahid membenarkan adanya musibah kebakaran tersebut. Kebakaran diduga dari perapian penghangat ayam yang terbuat dari pembakaran arang di dalam kaleng dan drum. Namun semikian pihaknya kini masih melakukan penyelidikan atas terjadinya kebakaran tersebut.(Tati Purnawati/A-147)***


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.