[There are no radio stations in the database]

Tanaman Padi Terancam Puso Semakin Luas

Written by on 3 August 2015

SUKABUMI, (PRLM).- Ancaman tanaman padi puso di Kabupaten Sukabumi, Senin (3/82015) semakin luas. Bahkan di beberapa desa di Kecamatan Cidolog, ratusan hektare lahan pertanian terancam gagal panen. Begitupun di Kecamatan Cidadap dan Kecamatan Cibitung, lahan pertanian yang tersebar di dua belas desa kini dibayang-bayangi kondisi serupa.

Sebagian lahan pertanian di areal tadah hujan mengalami kekeringan. Tanaman padi yang diperkirakan berusia kurang dari dua bulan kini mati karena tidak terairi air. Sebagian besar debit air di irigasi kering kerontang.
Dari pantauan PR, lahan pertanian yang tersebar di wilayah selatan Sukabumi itu, mayoritas tanaman padi mengering. Selain daun sudah mengering dan menguning, juga tanaman padi mengering seiring rekahan tanah mulai mengeras.

“Kami sudah pasrah tanaman mati dan mengering. Padahal petani telah berjuang menyelamatkan tanaman padi dapat segera dipanen. Tapi hasilnya, tanaman mati tidak berhasil diselamatkan,” kata warga Desa Padajaya, Kecamatan Cibitung, Sodikin, Senin (3/8/2015).

Tanaman padi milik petani mati karena kurang memperoleh suplai air. Tananam yang sudah mulai mengeluarkan butiran padi, lambat laun menguning. Sehingga petani yang penuh harap dapat memanen hanya bisa gigit jari. “Kami terlambat untuk memanen, karena kemarau diluar perkirakan semua petani,” ujarnya.

Selain itu, terpantau lahan pesawahan mengalami kekeringan mulai terjadi retakan mengangga. Sehingga tanaman padi yang sudah terancam mengering dan tidak bisa tumbuh bagus.

“Padahal sebagian tanaman sudah mulai mengeluarkan malai padi. Kalau yang tanamannya sudah banyak mengeluarkan malai dan sudah tua, kemungkinan masih bisa panen. Tapi kali ini upaya kami gagal,” ucapnya.

Semnetara itu, petani Cidadap Suherman, mengatakan kondisi serupa. Tanaman padi milik petani Cidadap tidak bisa tumbuh baik. Mereka tidak lagi berharap tanaman padinya dapat dipanen karena sebagian besar tanaman belum keluar malai. Di lain pihak, pasokan air sudah lama terhenti, karena sungai kecil yang menjadi sumber pengairan kering. “Ancaman kematian srupa membayang-bayangi petani Cidadap,” katanya.

Di Kecamatan Cidolog, diperoleh informasi memasuki musim kemarau melanda khusus diwilayahnya telah menyebabkan sebagian besar tanaman padi mengering. Umumnya tanaman yang mengering berumur antara satu hingga dua bulanan.
Para petani sangat mencemasakan kekeringan akan mengancam ratusan hektare lahan pertanian lainnya. Mereka sangat berharap dua hingga sebulan kedepan hujan segera turun. “Bila tidak segera hujan, kami cemas areal kekeringan semakin meluas,” tutur Ojang

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Iyos Soemanteri mengatakan pihak masih belum mengetahui secara mendetail luas areal lahan pertanian yang kini mengalami kekeringan. Pihaknya masih terus melakukan pendataa dengan menurunkan tim inventarisir.

Telah diperintahkan agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk segera melakukan pendataan. BPBD diperintahkan untuk melayangkan surat keseluruh kecamatan untuk melaporkan kondisi kekeringan disetiap wilayahnya.
“Pihak Kecamatan dan desa untuk a segera melaporkan kerawanan kekeringan didaerahnya masing-masing secepatnya. Mudah-,mudahan dalam waktu dekat diperoleh data secara rinci,” katanya. (Ahmad Rayadie/A-147)*


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.